Julaibib.
Hadir ke dunia tak tahu siapa ayah bonda.
Tak tahu nasab keturunan siapa.
Lalu, dia dipandang hina oleh dunia.
Tersisih.
Terpinggir.
Jelek, pendek, bongkok, hitam.
Lakaran wajah si dia.
Malah fakir, berpakaian usang.
Tapi.
Si dia Julaibib.
Sahabat Rasulullah.
Tempatnya, selalu di saf terhadapan.
Saat solat atau pun perang.
Lalu, itulah.
Tempatnya tertinggi di sisi Allah.
Memang si dia kurang segala.
Tapi tetap dijodohkan bertemu cinta.
Dengan seorang gadis yang menerimanya.
Yakni kerana agama yang ada padanya.
Gadis yang taatnya pada Sang Rasul dan Allah Esa.
Namun, si gadis juga teruji nalurinya.
Tapi, tetap patuh pada sang suami, Julaibib.
Allah Tahu.
Lalu, dia dipanggil pulang.
Syahid.
Itulah pengakhiran Julaibib.
Julaibib.
Tak diingini di dunia fana.
Tapi sang bidadari telah siap menunggunya di syurga.
Julaibib,
tak terkenal di dunia, tapi disebut-sebut di sisi TuhanNya.
Apa lagi yang lebih membahagiakan saat disayangi Tuhan yang menciptakan?
Aku rasa, sudah tak ada. Tak ada, Tak ada,
;)
No comments:
Post a Comment