21 January 2015

#PadaAksara

sepertinya
tulisan itu adalah jiwa
bezanya
yang terlontar cuma dengan aksara

entah
rasanya seperti ada perih
yang membuat kebingungan resah

seolah tak ada aksara
untuk terus ku ungkaikan
untuk ku sama ertikan

entah--

mungkin ada kepercayaan yang belum utuh
mungkin juga;
pada kebergantungan yang masih rapuh

mencari damai
pada--
ketenangan yang pergi




aku melihat pada jiwa yang bangkit
selepas hari hari gelapnya

harapan--selamanya ada
pada jiwa yang selalu percaya


moga kuat berdiri
sekurangnya tabah hadapi--

21012015
Ipoh, Perak


19 January 2015

#PadaPermulaanIni

Bismillahirahmanirahim.


Merantaulah...
Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman.
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang.

Tinggalkanlah tanah air dan mengembaralah.
Bermusafirlah, nescaya kamu akan mendapat ganti kepada orang yang telah kamu tinggalkan.
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan.
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang.
Singa jika tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa.
Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akan kena sasaran.
Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam.
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang.
Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang.
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan.
Jika engkau tinggalkan tempat kelahiranmu, engkau akan temui darjat mulia di tempat yang baru dan engkau bagaikan emas yang sudah terangkat dari tempatnya.
Pergilah merantau untuk mencari kemuliaan karena dalam perjalanan itu ada lima kegunaan, iaitu: menghilangkan kesedihan, mendapatkan penghidupan, mendapatkan ilmu, mengagungkan jiwa, dan dapat bergaul dengan banyak orang.

─ Imam Syafie
(Diwan as Syafiie)


Hampir dua minggu, 
Perjuangan ini diteruskan juga.
Di bumi baru, dengan kehidupan yang baru.

Moga Allah redha atas segala dan mempermudahkan semua. InsyaAllah.

IPG Kampus Ipoh,
19012015